Jeruk nipis bermanfaat untuk mengangkat kulit mati di bibir. Caranya sangat mudah:
Ambil satu jeruk nipis lali belah dan taburi gula. Kemudian gosok gospk di bibir sampai kulit mati terangkat dan bibir kembali ke warna asal.
Wednesday, February 20, 2019
Thursday, February 14, 2019
Mengobati gatal dengan kunyit
Kunyit dikenal sebagai bumbu dapur yang berwarna kuning. Namun tahukah anda bahwa kunyit juga bisa mengobati gatal?
Caranya cukup mudah. Ambil satu ruas kunyit lalu parut dan oleskan ke kulit yang gatal. Namun anda harus tahan dengan gatal yang ditimbulkan akan semakin kuat. Tetapi itu tidak lama dan gatal akan reda dan tidak akan muncul lagi.
Caranya cukup mudah. Ambil satu ruas kunyit lalu parut dan oleskan ke kulit yang gatal. Namun anda harus tahan dengan gatal yang ditimbulkan akan semakin kuat. Tetapi itu tidak lama dan gatal akan reda dan tidak akan muncul lagi.
Saturday, February 9, 2019
Manfaat jeruk nipis
Jeruk nipis dapat membantu mengobati panas dalam. Caranya ambil perasan jeruk nipis campur dengan madu lalu tuangkan air panas kedalamnya. Minum selagi hangat dan batuk akan segera reda.
Thursday, February 7, 2019
Menghitamkan rambut dengan lidah buaya
Lidah buaya memang dikenal sebagai bahan alami yang banyak manfaat. Salah satu manfaat lidah buaya adalah menghitamkan rambut.
Caranya sangat mudah; ambil satu lidah buaya kupas lalu aplikasikan di rambut sebagai masker rambut. Tunggu 15 menit lalu bilas.
Caranya sangat mudah; ambil satu lidah buaya kupas lalu aplikasikan di rambut sebagai masker rambut. Tunggu 15 menit lalu bilas.
Wednesday, February 6, 2019
menghilangkan kutil
untuk menghilangkan kutil sangat mudah.
ambil bawang putih lalu haluskan dan taruh di kutil yang ingin dihilangkan. tapi kamu harus tahan dengan rasa panas yang ditimbulkan.
ambil bawang putih lalu haluskan dan taruh di kutil yang ingin dihilangkan. tapi kamu harus tahan dengan rasa panas yang ditimbulkan.
Saturday, February 2, 2019
Fungsi tanaman sereh
Sereh selain sebagai penyedap masakan juga dapat digunakan sebagai pengusir nyamuk. Caranya tanam tanaman sereh di sekitar rumah atau ambil beberapa dauh sereh dan taruh di wadah lalu taruh disekitar kita saat nonton tv, saat berkumpul dengan keluar atau saat tidur. Daun sereh bisa berfungsi sebagai pengusir nyamuk.
Wednesday, January 30, 2019
MENGATASI BRUNTUSAN DI DAHI
Bruntusan di dahi memang mrngganggu penampilan. Tapi jangan khawatir, ada cara mudah untuk menghilangkan jerawat bruntusan dengan sangat cepat dan efektif tanpa harus facial ke dokter dengan biaya mahal.
Caranya cukup siapkan teh hijau dan madu aduk jadi satu lalu gunakan di wajah dan gosok-gosok seperti sedang memakai lulur. Kemudian diamkan sampai 15 menit. Lakukan 3x dalam seminggu dijamin jerawat bruntusan akan hilang.
Selamat mencoba.
Saturday, January 26, 2019
MANFAAT KOPI
Kopi hitam identik dengan laki-laki, warung dan rokok. Tapi tahukah kamu? Kopi hitam sangat berkhasiat dalam mencerahkan kulit wajah loh!
Kopi mengandung anti oksidan yang tinggi sehingga baik untuk mengankat sel kulit mati pada wajah. Gunakan kopi hitam yang sudah digiling menjadi masker wajah maka wajah yang kusam akan cerah seketika. Gunakan masker kopi minimal seminggu sekali.
Friday, January 25, 2019
MENGOBATI KOLESTEROL
Kolesterol memang sering mengganggu aktifitas. Tidak hanya menyerang orang tua, tapi anak muda sekarang juga terserang penyakit ini. Selain rasa sakit, juga rasa linu yang menyerang.
Berbagai macam obat sudah dicoba namun tidak juga sembuh. Kini anda tidak perlu khawatir, karena obat yang satu ini sangat mujarab mengobati kolesterol dan pegal linu.
Anda pasti belum tahu bahwa Ketan Hitam dapat menyembuhkan kolesterol. Caranya cuci bersih satu sendok makan ketan hitam kemudian seduh seperti menyeduh kopi, lalu minum airnya. Minumlah secara rutin di pagi hari pasti kolesterol berangsur membaik.
Berbagai macam obat sudah dicoba namun tidak juga sembuh. Kini anda tidak perlu khawatir, karena obat yang satu ini sangat mujarab mengobati kolesterol dan pegal linu.
Anda pasti belum tahu bahwa Ketan Hitam dapat menyembuhkan kolesterol. Caranya cuci bersih satu sendok makan ketan hitam kemudian seduh seperti menyeduh kopi, lalu minum airnya. Minumlah secara rutin di pagi hari pasti kolesterol berangsur membaik.
Wednesday, January 23, 2019
Biaya kuret
Periksa pertama di bidan yang tentunya punya alat usg itu habis 50 ribu. Periksa kedua di rumah sakit dan yang memeriksa adalah dokter Ratna itu habis 150ribu.
Hari ketiga yaitu tindakan kuret habis 1.750.000 sudah dapat obat anti nyeri, obat untuk luka dan obat untuk anti infeksi.
Kemudian kontrol seminggu setelah kuret habis 120 ribu rupiah.
Tapi harga ini tidak sama di setiap rumah sakit. Ini hanya sebagai referensi biaya kuret yang harus anda ketahui.
Hari ketiga yaitu tindakan kuret habis 1.750.000 sudah dapat obat anti nyeri, obat untuk luka dan obat untuk anti infeksi.
Kemudian kontrol seminggu setelah kuret habis 120 ribu rupiah.
Tapi harga ini tidak sama di setiap rumah sakit. Ini hanya sebagai referensi biaya kuret yang harus anda ketahui.
Wednesday, January 9, 2019
NIFAS PASCA KEGUGURAN
Nifas adalah keluarnya darah setelah melahirkan yang umumnya berlangsung selama empat puluh hari. Nifas juga terjadi pada wanita yang keguguran atau setelah melakukan tindakan kuretase. Nifas pada wanita yang keguguran sama dengan wanita yang hamis melahirkan.
Masa nifas seseorang berbeda-beda. Umumnya lama nifas adalah 40 hari, tetapi ada juga yang tiga hari masa nifas sudah berhenti. Tetapi, ada juga yang masa nifasnya dua hari kemudian berhenti dan hari berikutnya kembali mengeluarkan darah lagi. Masa nifas yang berbeda tidak perlu ditakuti, karena hal itu merupakan hal yang wajar terjadi. Karena kondisi dan hormon seseorang berbeda-beda.
Pada wanita yang habis melahirkan, akan mengalami haid kembali setelah sebulan masa nifas selesai. sama seperti wanita melahirkan, wanita yang keguguran atau sehabis kuret juga akan mengalami haid kembali setelah sebulan masa nifas selesai.
Masa nifas seseorang berbeda-beda. Umumnya lama nifas adalah 40 hari, tetapi ada juga yang tiga hari masa nifas sudah berhenti. Tetapi, ada juga yang masa nifasnya dua hari kemudian berhenti dan hari berikutnya kembali mengeluarkan darah lagi. Masa nifas yang berbeda tidak perlu ditakuti, karena hal itu merupakan hal yang wajar terjadi. Karena kondisi dan hormon seseorang berbeda-beda.
Pada wanita yang habis melahirkan, akan mengalami haid kembali setelah sebulan masa nifas selesai. sama seperti wanita melahirkan, wanita yang keguguran atau sehabis kuret juga akan mengalami haid kembali setelah sebulan masa nifas selesai.
Monday, January 7, 2019
TANDA-TANDA KEHAMILAN KOSONG
Kehamilan kosong (blighted ovum) adalah kehamilan yang positif tetapi tidak ada janin di dalam rahim. Jadi kehamilan ini tetap dinyatakan positif dan memiliki tanda-tanda yang sama seperti kehamilan pada umumnya, yaitu mual muntah, tespek positif, dan ada kantung ketuban tetapi didalamnya tidak ada janin yang berkembang.
Faktor yang menyebabkan terjadinya BO adalah kualitas sel sperma dan indung telur yang buruk. Sehingga pembuahan berlangsung tidak sempurna.
BO dapat terdeteksi sebelum umur kehamilan 20 minggu. Biasanya akan terjadi flek atau pendarahan yang memicu kegugura.
Penanganan BO adalah dengan kuretase atau kuret, yaitu prosedur media dalam pengangkatan kantong ketuban yang ada di dalam rahim.
Untuk lebih jelasnya silahkan cek video di link https://youtu.be/5DBdl4LaEpQ
CIRI-CIRI HAMIL MUDA
Ciri-ciri hamil muda sangat mirip dengan ciri-ciri pra menstrulasi jadi jangan bingung ketika mengalaminya.
Berikut adalah ciri-ciri hamil muda:
1. Sering buang air kecil
Ketika sedang hamil seorang ibu akan mengalami hal ini. Sering buang air kecil dalam beberapa menit bisa berulang kali buang air kecil. Hal ini terjadi karena dorongan janin yang ada dalam rahim sehingga uretus sering mengeluarkan cairan yang disebut urin.
2. Sembeliti
Seorang ibu hamil akan mengalami sembelit, yaitu keadaan dimana seseorang akan mengalami susah buang air besar dan terasa mulas saat buang air besar.
3. Mood berubah
Mood yang sering berubah ubah juga dirasakan oleh ibu hamil. Mereka yang biasanya ceria terkadang berubah menjadi pemarah atau sebaliknya.
4. Pinggul berkembang
Keadaan ini terjadi karena tubuh akan mempersiapkan tempat untuk calon bayi didalam rahim, sehingga pinggul yang awalnya ramping akan menjadi lebih besar.
5. Sering Mengantuk
Selain moodi, ibu hamil juga akan merasakan sering mengantuk karena terjadi perubahan hormon yang meningkat.
6. Tespek positif
Ciri-ciri kehamilan yang paling jelas adalah tespek positif. Tespek positif ditandai dengan adanya dua garis merah pada alat tespek.
Untuk mengetahui ciri-ciri kehamilan yang lebih jelas. Kamu bisa lihat videonya di link yang tersedia.https://youtu.be/irYA6zWx97g
Berikut adalah ciri-ciri hamil muda:
1. Sering buang air kecil
Ketika sedang hamil seorang ibu akan mengalami hal ini. Sering buang air kecil dalam beberapa menit bisa berulang kali buang air kecil. Hal ini terjadi karena dorongan janin yang ada dalam rahim sehingga uretus sering mengeluarkan cairan yang disebut urin.
2. Sembeliti
Seorang ibu hamil akan mengalami sembelit, yaitu keadaan dimana seseorang akan mengalami susah buang air besar dan terasa mulas saat buang air besar.
3. Mood berubah
Mood yang sering berubah ubah juga dirasakan oleh ibu hamil. Mereka yang biasanya ceria terkadang berubah menjadi pemarah atau sebaliknya.
4. Pinggul berkembang
Keadaan ini terjadi karena tubuh akan mempersiapkan tempat untuk calon bayi didalam rahim, sehingga pinggul yang awalnya ramping akan menjadi lebih besar.
5. Sering Mengantuk
Selain moodi, ibu hamil juga akan merasakan sering mengantuk karena terjadi perubahan hormon yang meningkat.
6. Tespek positif
Ciri-ciri kehamilan yang paling jelas adalah tespek positif. Tespek positif ditandai dengan adanya dua garis merah pada alat tespek.
Untuk mengetahui ciri-ciri kehamilan yang lebih jelas. Kamu bisa lihat videonya di link yang tersedia.https://youtu.be/irYA6zWx97g
Sunday, January 6, 2019
PEMEROLEHAN SINTAKSIS
PEMBAHASAN
2.1 Pemerolehan
Bahasa dalam Bidang Sintaksis
Banyak
pakar menganggap bahwa pemerolehan sintaksi anak mulai berbahasa dengan
mengucapkan satu kata (bagian kata). Bagi anak, sebenarnya adalah kalimat
penuh, tetapi karena dia belum dapat mengatakan lebih dari satu kata, dia hanya
mengmbil satu kata dari seluruh kalimat itu. Dalam pola pikir yang masih
sedrhana, tampaknya anak sudah mempunyai pengetahuan tentang informasi lama
versus informasi baru. Kalimat diucapkan untuk memberikan informasi baru kepada
pendengarnya. Dari tiga kata pada kalimat Dini
mau bubuk, yang baru adalah kata bubuk. Karena itulah anak memilih buk, dan bukan di atau mau. Dengan
singkat dapat dikatakan bahwa dalam ujaran yang dinamakan Ujaran Satu Kata(USK),
anak tidak akan sembarangan saja memilih kata itu, di akan memilih kata yang memberikan
informasi baru. Ciri USK antara lain adala sebagai berikut.
1.
Dari segi sintaksisnya,
USK sangatlah sederhana karena memang hanya terdiri dari satu kata saja, bahkan
untuk bahsa seperti bahasa Indonesia hanya sebagian saja dari kata itu. Namun,
dari segi semantiknya, USK adalah komleks karena satu kata ini bisa memiliki
leih dari satu makna. Sebagai contoh anak yang mengatakan /bi/ untuk mobil
bermaksud mengatkan:
a)
Ma, itu mobil.
b)
Ma, ayo kita ke
mobil.
c)
Aku mau ke mobil,
d)
Aku minta (mainan)
mobil.
e)
Aku nggak mau
mobil.
f)
Papa ada di mobil.
Dsb.
Ujaran satu kata yang mempunyai beragai makna tersebut
dinamakan ujaran holofrastik.
2.
USK hanya terdiri
dari CV saja. Bila kata itu CVC maka C yang dilesapkan. Kata mobil, misalnya terwujud sebagai /bi/ saja. Pada umur 2;0 misalnya Echa menamakan kan sebagai /tan/, persis sama dengan kata untuk bukan. Pada walnya USK
juga tidak ada guusan konsonan. Semua gugus yang ada di awal atau akhir kalimat
disederhanakan menjadi satu konsonan saja. Seperti kata putri (untuk eyang putri) diucapkan oleh Echa mula-mula sebagi
eyang /ti/.
3.
Bahwa kata-kata
yang dipakai hanyalah kata-kata dari kategori sintaktik utama (content words), yakni nomina, verba,
adjektiva, dan mungkin juga verbia. Tidak ada kata fungsi seperti dari atau ke. Disamping itu,
kata-katanya selal dari kategori sinidan
kini. Tidak ada yang merujuk kepada
yang tidak ada disekitar atau pun ke masa lalu dari masa depan. Anak juga
menyatakan nggak, pengulangan lagi, dan habisnya sesuatuabis.
Umur 2 tahun anak mulai mengeluarkan Ujaran Dua Kata, UDK
(Two Word Utterance). Anak mulai dengan dua kata yang diselingi jeda sehingga
seolah-olah dua kata itu terpisah. Jeda ini makin lama makin pendek sehingga
menjadi ujaran yang normal. Dengan adanya dua kata dalam UDK maka orang dewasa
dapat lebih menerka apa yang dimaksud oleh anak karena cakupan makna menjadi
lebih terbatas. Contoh anak mengatakan
/lampunala/ “lampu nyala”, kita lebih bisa menrka apa yang dimaksud anak dari
pada kalau kita hanya mendengar /lampu/ atau /nala/ saja. Ciri UDK adalah
sebagai berikut.
1.
UDK sintaksisnya
leih kompleks karena adanya dua kata tetapi semantiknya makin lebih jelas.
2.
Kedua kata ini
adalah kata-kata dari ketegori utama: nomina, verba, adjektiva, atau bahkan
adverbia. Belum ada kata fungsi seperti di,
yang, dan, dsb. Karea wujud ujaran yang seperti bahasa tilgram ini maka UDK
sering juga disebut sebagai ujaran telgrafik.
3.
Pada UDK belum ditemukan afiks macam apapun untuk bahasa inggris, misalnya belm ada
infleksi –s untuk jamak atau kata ini: belum ada –ing untuk kata progresif,
dsb. Untuk bahasa Indonesia, anak juga belum mamakai prefix meN- atau sufiks
–kan, -i, atau –an.
Setelah UDK tidak ada ujaran tiga kata yang merupakan
tahap khusus,. Pada umumnya, pada saat anak mulai memakai UDK, dia juga masih
memakai USK. Setelah beberapa lama memakai UDK dia juga mulai mengelurkan
ujaran tiga akata atau bahkan lebih. Jadi, anatara satu jumlah kata dengan
jumlah kata lain bukan merupakan tahap yang terputus.
2.2 Teori-Teori yang Berkaitan dengan Pemerolehan
Sintaksis
1. Teori tata bahasa pivot
Kajian mengenai pemerolehan sintaksis oleh anak-anak
dimuai oleh Braene (1963), Bullugi (1964), Brown dan Frraser (1964), dan Miler
dan Erwin. Menurut kajian awal ini ucapan dua kata kanak-kanak ini terdiri dari
dua jenis kata menurut posisi dan frekuensi munculnya kata-kata itu di dalam
kalimat. Kedua jenis kata ini kemudian dikenal dengan nama kelas pivot dan
kelas terbuka. Kemudian berdasarkan kedua jenis kata ini lahirlah teori yang
disebut teori tata bahasa pivot. Pada umumnya kata-kata yang termasuk kelas
kata pivot adalah kata-kata fungsi, sedangkan yang termasuk kelas terbuka
adalah kata-kata isi atau kata penuh seperti kata-kata kategori nomina dan
verba.
Mc. Neil
(1966) merumuskan kalimat dua kata kanak-kanak itu sebagai berikut.
S → (P) O
(O)
Cara menguraikan ucapan kanak-kanak pada tahap dua kata
ini berdasarkan posisi dan frekuensinya adalah sebagai akibat dari apa yang
disebut discovery procedure yang
digunakan oleh linguistik deskriptif pada tahun lima puluh. Tata bahasa pivot
menyatakan bahwa pemerolehan sintaksis kanak-kanak dimulai dengan
kalimat-kalimat yang terlihat pada kata-kata pivot. Namun, cara ini menurut
psikolinguistik modern sangat tidak memadai (Greenfild dan Smith, 1976: 6).
Selain daripada itu pakar-pakar seperti Bloom, Bowerman, dan Brown menyatakan
sebagai berikut
a.
Kata-kata pivot
bisa muncul juga sendirian.
b.
Kata-kata pivot
juga bergabung dengan kata pivot lain dalam sebuah kalimat.
c.
Pada
kalimat-kalimat dua kata yang dibuat kanak-kanak terdapat juga kata-kata dari
kelas lain selain pivot dan kelas terbuka.
d.
Tata bahasa pivot
tidak dapat menampung semua ucapan-ucapan dua kata.
e.
Pembagian kata-kata
pivot dan kelas terbuka tidak mencerminkan bahasa-bahasa lain, selain bahasa
inggris.
2. Teori hubungan tata bahasa nurani
Chomsky mengatakana bahwa hubungan-hubungan tata bahsa
tertentu seperti “object-of,
predicate-of, dan direct object-of” adalah berdsifat universal dan dimiliki
oleh semua bahasa yang ada di dunia ini. berdasarkan teori tersebut Mc. Neil
menyatakan bahwa pengetahuan kanak-kanak mengenai hubungan-hubungan tata bahasa
universal adalah bersifat nurani. Teori tersebut dapat dirumuskan sebagai
berikut.
K→ FN + FV
Mc. Neil menyatakan bahwa ucapan-ucapan dua kata atau
lebih dari kanak-kanak dapat dianalisis berdasarkan hubungan-hubungan yang
digambarkan dalam rumus karena ucapan dua kata itu sesungguhnya mempunyai
struktur juga. Bukan merupakan gabungan kata-kata yang sewenang-wenang. Jika
ucpan kata itu merupakan bentuk tanpa struktur, maka semua bentuk gabungan yang
mungkin bisa saja terjadi. Kenyataanya kanak-kanak hanya menggunakan
gabungan-gabungan tertetu saja. Jadi, ucapan-ucapan dua kata itu memang
mempunyai struktur.
3. Teori hubungan tata bahasa dan informasi situasi
Sehubungan dengan teori hubungan tata bahasa nurani,
Bloom mengatakan bahwa hubungan-hubungan tata bahasa tanpa merujuk pada
informasi situasi (konteks) belumlah mencukupi untuk menganaisis uacapan atau
ahasa kanak-kanak. Maka untuk dapat menganalisis ucapan kanak-kanak itu
informasi situasi iniperlu diperhatikan. Bloom juga menyatakan bahwa suatu
gabungan kata telah digunakan oleh kanak-kanak dalam suatu situasi yang
berlainan. Digunakannya sebuah gabungan kata untuk mewakili situasi akan
menyebabkan gabungan kata itu menjadi taksa (ambigu) dan meragukan.
Satu-satunya cara untuk menganalisis gabungan kata yang meragukan itu adalah
dengan cara memberikan representatif yang berlainan kepada gabungan kata itu menurut
situasi-situasi di mana gabungan kata itu digunakan. Oleh karena informsi
situasi dapat memberikan pertolongan dalam menentukan hubungn-hubungan ini,
maka informasi situasi inilah yang harus digunakan untuk menetukan hubungan
tata bahasa ucapan-ucapan kata dari anak-anak.
4. Teori kumulatif kompleks
Brown mengatakan bahwa urutan pemerolehan sintaksis oleh
kanak-kanak ditentuan oleh komulatif kompleks semanntik morfem dan kumulatif
kompleks tata bahasa yang sedang diperoleh itu, jadi sama sekali tidak ditentukan
oleh frekuensi munculnya morfem atau kata-kata itu dalam ucapan orang dewasa.
5. Teori pendekatan semantik
Bloom
mengintegrasikan pengetahuan semantik dalam pengkajian perkembangan sisntaksi
ini berdasarkan teori generatif transformasinya. Teori ini menyatakan bahwa
kalimat-kalimat yang kita dengar “dibangkitkan” dari struktur-luar dengan
rumus-rumus fisiologi. Sedangkan struktur-luar ini “dibangkitkan” dari
struktur-dalam (struktur dasar) dengan rumus-rumus transformasi. Dengan demikian tata bahasa merupakan satu sistem yang
menghubungkan bunyi dengan makna. Dalam hal ini struktur dasar memberi masukan
kepada komponen semantik, dan struktur-luar memberi masukan kepada komponen
fonologi.
Salah satu tata bahasa yang didasari padda komponen
semantik diperkenalkan oleh Fillmore yang dikenal dengan nama tata bahasa
kasus. Teori ini telah digunakan sebagai dasar untuk menganalisi data-data
perkembangan bahsa. Dalam teorinya, Fillmore menunjukkan bahwa
transformasi-transformasi tata bbahasa tidak diatur oleh rumus-rumus sintaksis,
melainkan oleh hubungn-hubungan semantik yang ditandai oleh kategori-kategori
kasus itu.
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Proses pemerolehan bahasa dalam bidang sintaksi pada anak
dimulai dengan mengucapkan satu kata (bagian kata). Proses ini terjadi pada
waktu anak berusia dua tahun. Dalam pemerolehan bahasa dibidang sintkasis ini
terdapat lima teori, yakni teori tata bahsaa pivot, teori hubungan tata bahasa
nurani, teori hubungan tata bahsa dan informasi situasi, teori kumulatif kompleks,
dan teori pendekatan semantik.
3.2
Saran
Diharapkan dengan adanya makalah
ini, baik dari pembaca maupun penulis dapat mengetahui dan memahami mengenai pemerolehan
bahasa dalam bidang sintaksis yang nantinya dapat digunakan sebagai acuan dalam
pembelajaran yang lebih lanjut.
DAFTAR PUSTAKA
Chaer,
Abdul. 2015. Psikolinguistik: Kajian
Teoritik. Jakarta: Rineka Cipta.
Dardjiwidjojo, Soenjono. 2014. Psikolinguistik: Pengantar Pemahaman Bahasa Manusia. Jakarta:
Yayasan Pustaka Obor Indonesia.
PEMEROLEHAN BAHASA KEDUA
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Bahasa Kedua
1.
Menurut Chaer dan Agustina
Pemerolehan
bahasa kedua adalah rentang bertahap yang dimulai dari menguasai bahasa pertama
(B1) ditambaha sedikit mengetahui bahasa kedua (B2), lalu penguasaan B2
meningkat secara bertahap, sampai akhirnya penguasaan B2 sama baiknya dengan
B1.
2.
Kholid A. Harras
Bahasa
kedua adalah bahasa yang diperoleh anak setelah mereka memperoleh bahasa
pertama.
3.
Henry Guntur Tarigan
Pemerolehan
bahasa kedua diartikan dengan mengajar dan belajar bahasa asing dan atau bahasa
kedua lainnya.
4.
Menurut Dardjowidjojo
Pemerolehan
bahasa kedua diperoleh melalui proses orang dewasa yang belajar di kelas adalah
pembelajaran secara formal di perbandingkan dengan bahasa permata secara
alamiah.
5.
Wikipedia
Pemerolehan bahasa kedua adalah proses seseorang belajar
bahasa kedua disamping bahasa ibu, mereka mengacu pada aspek sadar dan bawah
sadar dari masing-masing proses. Bahasa kedua atau B2 biasanya mengacu pada
semua bahasa yang dipelajari setelah bahasa ibu mereka, yang juga disebut
bahasa pertama, B1.
B. Pemerolehan Bahasa Kedua
Ada beberapa pengertian terhadap pemerolehan bahasa kedua
yaitu:
a. Menurut Wikipedia, pemerolehan bahasa kedua adalah
proses seseorang belajar bahasa kedua disamping bahasa ibu mereka. Pemerolehan
bahasa kedua merujuk kepada apa yang siswa lakukan dan tidak merujuk pada apa
yang guru lakukan.
b.
Menurut Chaer A. dan Agusitina,2004. Pemerolehan bahasa kedua atau
bilingualisme adalah rentangan bertahap yang dimulai dari menguasai bahasa
pertama (B1) ditambah mengetahui sedikit bahasa kedua (B2), lalu penguasaan B2
meningkat secara bertahap, sampai akhirnya menguasai B2 sama baiknya dengan B1.
c.
Menurut Akhadiah, S., dkk dalam (1997:2.2) pemerolehan bahasa
kedua adalah proses saat seseorang memperoleh sebuah bahasa lain setelah lebih
dahulu ia menguasai sampai batas tertentu bahasa pertamanya.
d.
Menurut Stren (1983 dalam Akhadiah, S., dkk ,1997:2.2) menyamakan istilah
bahasa kedua dengan bahasa asing. Tetapi bagi kondisi di Indonesia kita perlu
membedakan istilah bahasa kedua dengan bahasa asing. Bagi kondisi di first
languange yang berwujud bahasa daerah tertentu, bahasa kedua second
languange yang berwujud bahasa Indonesia atau bahasa asing (foreign
languange). Bahasa kedua biasanya merupakan bahasa resmi di negara
tertentu. Oleh sebab itu bahasa kedua sangat diperlukan untuk kepentingan
politik, ekonomi, dan pendidikan.
Maka, pemerolehan bahasa kedua merupakan proses atau tahapan
untuk memperoleh dan belajar bahasa baru setelah menguasai bahasa pertama atau
bahasa ibu dengan tujuan tertentu sehingga dapat menguasai bahasa kedua sebaik
bahasa pertamanya.
C.
Proses pemerolehan bahasa kedua
Pemerolehan
bahasa berbeda dengan pembelajaran bahasa. Orang dewasa mepunyai dua cara yang
berbeda mengenai pengembangan kompetensi dalam bahasa kedua seperti:
a. Pemerolehan bahasa merupakan proses
yang bersamaan dengan cara anak-anak. Mengembangankan kemampuan dalam bahasa
pertama mereka, Pemerolehan bahasa merupakan proses bawah sadar
(sadar/disengaja). Pemrolehan bahasa tidak selalu sadar akan kenyataan bahwa
mereka memakai bahasa untuk berkomunikasi.
b. Untuk mengembangkan kompetensi dalam
bahasa kedua dapat dilakukan dengan belajar bahasa. Anak-anak memperoleh
bahasa, sedangkan orang dewasa hanya mempelajarinya. Akan tetapi ada hipotesis
pemerolehan belajar yang menuntut bahwa orang-orang dewasa juga memperoleh
bahasa, kemampuan memungut bahasa tidaklah hilang pada masa puber. Orang-orang
dewasa juga dapat memanfaatka sarana pemerolehan bahasa alamiah yang sama
seperti yang dipakai anak-anak. Jadi, pemerolehan merupakan suatu proses yang
amat kuat pada orang dewasa.
Sebagaimana
proses kemampuan B1, kemampuan B2 pun untuk mendapatkan kompetensi semantik,
kompetensi sintaksis, dan kompetensi fonologi. Hal itu disebabkan oleh
kenyataan bahwa ketiga kompetensi tersebut merupakan subtansi dari kompetensi
linguistik.Untuk dapat berbahasa (B1 atau B2) dengan baik, seseorang harus
menguasai tiga kompetensi tersebut. Jadi, dapat disimpulkan bahwa tidak
ada perbedaan subtansi antara proses yang terjadi pada kemampuan B 1 dan B2.
Proses
penguasaan B2 mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
1)
Proses belajar bahasa secara sengaja.
2)
Berlangsung setalah terdidik berada di sekolah.
3)
Lingkungan sekolah sangat menentukan.
4)
Motivasi si terdidik tidak sekuat saat memppelajari bahasa
pertama.
5)
Waktunya terbatas.
6)
Si terdidik tidak mempunyai banyak waktu untuk mempraktekkan
bahasa yang dipelajari.
7)
Bahasa pertama mempengaruhi proses belajar bahasa kedua.
8)
Umur kritis mempelajari bahasa kedua kadang-kadang telah
lewat, sehingga proses belajar bahasa kedua berlangsung lama.
9)
Dan disediakan alat bantu belajar.
Tarigan (1988:125-126) mengacu pada La Foge (1983)
mengatakan bahwa terdapat tiga ciri proses pembelajaran bahasa kedua; 1)
pembelajaran bahasa adalah manusia, karenannya pembelajaran bahasa terjadi
dalam interaksi social antar individu (guru, siswa) yang di dalamnya berlaku
hokum-hukum social, 2) pembelajaran berlangsung dalam interaksi yang dinamis,
berarti bahwa pembelajar tumbuh dan berkembang menuju ke “kedewasaan ber-B211,
sehingga dalam proses ini pengajar diharapkan memberikan segala pengalamannya untuk
membantu pembelajar, 3) pembelajaran berlangsung dalam suasana reponsif.
Artinya, proses pembelajaran merupakan kesempatan besar bagi pembelajar untuk
melakukan respo.Pancingan dapat diberikan oleh pengajar atau sesame pembelajar.
D.
Strategi Kemampuan Bahasa Kedua
1.
Pengertian Strategi
Istilah
strategi diambil dari bahasa inggris, strategy.Kata itu mengandung makna
rencana, tahapan, atau kesadaran untuk bertindak sesuai dengan tujuan yang
telah ditetapkan.Dalam bidang pendidikan strategi diberi makna baru dan
ditransformasikan kedalam strategi belajar.Dalam hal ini, strategi belajar
didefinisikan sebagai langkah-langkah yang dilakukan oleh pembelajar untuk
menambah kemampuan, penyimpanan, pemroduksian kembali, dan penggunaan
informasi.
Berkaitan
dengan definisi tersebut dimunculkan definisi baru strategi belajar bahasa,
yaitu tindakan khusus yang dilakukan oleh pembelajar untuk mempermudah,
mempercepat, lebih menikmati, lebih mudah memahami secara langsung, lebih
efektif, dan lebih mudah ditransfer ke dalam situasi yang baru (Oxfroad,
1992:8).
2.
Macam-Macam Strategi Kemampuan Bahasa Kedua
Oxford(1992)
membagi kemampuan B2 ke dalam dua keompok besar, yaitu strategi langsung dan
strategi tak langsung.
a.
Strategi langsung
Strategi
yang melibatkan secara langsung sasaran bahasa terhadap pembelajar. Semua
strategi langsung memerlukan proses mental, tetapi proses dan tujuannya berbeda-beda.
Strategi langsung ini digunakan oleh pembelajar untuk mengatasi masalah
kebahasaannya melalui sentuhan langsung dengan materi kebahasaan yang ada.
Strategi ini terdiri atas tiga: (a) strategi memori, (b) strategi kognitif, dan
(c) strategi kompensasi.
Strategi
memori ini dapat dimanfaatkan oleh siswa untuk mengingat informasi yang
potensial untuk diproduksi. Strategi memori merefleksikan hal-hal yang
sederhana: mengatur hal-hal yang sedrhana, membuat asosiasi, dan melakukan
penelaahan. Dan strategi ini sangat relevan untuk pembelajaran kosakata. Dalam
mempelajarai kosakata, strategi memori memiliki kelebihan (1) memungkinkan pemebalajar
menyimpan informasi verbal dan kemudian mencarinya kembali saat dibutuhkan
untuk berkomunikasi dan (2) pada tingkat penelaahan membantu keterangan dari
tingkat fakta sampai pada tingkat keterampilan yang dalam hal ini berupa
pengetahuan procedural dan otomatis.
Strategi
kedua pada strategi secara langsung adalah strategi kognitif. Strategi ini
memiliki banyak variasi dalam aplikasinya: mengulang materi, menganalisis
ungkapan, dan meringkas. Fungsi utama strategi ini adalah manipulasi atau
trasformasi bahasa sasaran oleh pembelajar.Dan peranan yang paling penting
dalam strategi ini adalah untuk pelatihan, penerimaan, dan pengiriman pesan,
serta penganalisaan dan penalaran.
Strategi
kompensasi merupakan strategi dalam strategi secara langsung yang ketiga.Strategi
ini dimaksudkan untuk mengatasi kekurangan atau ketidakmampuan pembelajar dalam
struktur B2 atau khususnya dalam kosakata.Strategi ini dapat dikembangkan baik
ketika pembelajar sedang aktif berbahasa secara reseptif maupun secara produktif.Untuk
pembelajar yang sedang berbahasa secara reseptif, aktivitas yang termasuk
strategi ini adalah penekanan secara masuk akal. Menerka sebenarnya merupakan
suatu cara khusus memperoleh keterangan yang baru atau mengiterprestasikan data
dengan menggunakana konteks berdasarkan pengalaman kehidupan pribadi. Menerka
secara masuk akal ini dapat dilakuakn dengan petunjuk linguistik (kosakata
struktur) dan melalui petunjuk nonlinguistik (koteks, konteks, situasi,
pengetahuan tentang dunia).
b.
Strategi secara tidak langsung
Strategi
untuk pengaturan belajar bahasa secara umum.Jika strategi secara langsung
memiliki hubungan langsung dengan pemecahan problema kebahasaan, strategi tak
langsung tidak. Ibarat peran direktur permainan, strategi tak langsung
memerankan berbagai fungsi sebagai tuan rumah: menfokuskan, mengorganisasi,
menimbang, mengecek, mengoreksi, menumbuhkan percaya diri dan menghibur para
pelaku, demikian pula menyakinkan agar para aktor (strategi langsung)
dapat bekerja sama dengan para aktor lain dalam dalam permainan (penyelesaian
tugas B2). Yang tergolong strategi tak langsung ini adalah (a) strategi
metakognitif, untuk mengkoordinasi proses belajar, (b) strategi afektif, untuk
mengatur aspek emosi, (c) strategi social, untuk belajar dengan orang lain.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
1. Bahasa kedua merupakan bahasa yang
dipelajari oleh seorang anak setelah menerima dan mempelajari bahasa yang
diajarkan oleh ibunya (bukan bahasa
ibu). Dalam pengertian lain, bahasa kedua adalah bahasa yang
didapatkan dari lingkungan di luar rumah, seperti lingkungan sekolah, tempat
bermain, dan lingkungan sosial.
2. Ciri-ciri bahasa kedua
Proses penguasaan B2 mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
1) Proses belajar bahasa secara
sengaja.
2) Berlangsung setalah terdidik berada
di sekolah.
3) Lingkungan sekolah sangat
menentukan.
4) Motivasi si terdidik tidak sekuat
saat memppelajari bahasa pertama.
5) Waktunya terbatas.
6) Si terdidik tidk mempunyai bnyak
waktu untuk mempraktekkan bahasa yang dipelajari.
7) Bahasa pertama mempengaruhi proses
belajar bahasa kedua.
8) Umur kritis mempelajari bahasa kedua
kadang-kadang telah lewat, sehingga proses belajar bahasa kedua berlangsung
lama.
9) Dan disediakan alat bantu belajar.
3. Strategi kemampuan bahasa kedua
a. Strategi langsung adalah strategi
yang melibatkan secara langsung sasaran bahasa terhadap pembelajar. Semua
strategi langsung memerlukan proses mental, tetapi proses dan tujuannya
berbeda-beda. Strategi langsung ini dugunakan oleh pembelajar untuk mengatasi
masalah kebahasaannya melalui sentuhan langsung dengan materi kebahasaan yang
ada.
b. Strategi secara tidak langsung
adalah strategi untuk pengaturan belajar bahasa secara umum. Jika strategi
secara langsung memiliki hubungan langsung dengan pemecahan problema
kebahasaan, strategi tak langsung tidak.
DAFTAR RUJUKAN
Chaer, Abdul. 2009. Psikolinguistik:
Kajian Teoritik. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
PEMEROLEHAN BAHASA PERTAMA
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Setiap orang tentu saja tidak terlepas dari bahasa. Pertama kali seorang
anak memperoleh bahasa yang didengarkan langsung dari sang ibu sewaktu anak
tersebut terlahir ke dunia. Kemudian seiring berjalannya waktu dan seiring
pertumbuhan si anak maka ia akan memperoleh bahasa selain bahasa yang diajarkan
ibunya itu baik bahasa kedua, ketiga ataupun seterusnya yang disebut dengan
akuisisi bahasa (language acquisition) tergantung dengan lingkungan
sosial dan tingkat kognitif yang dimiliki oleh orang tersebut melalui proses
pembelajaran.
Pemerolehan
Bahasa merupakan sebuah hal yang sangat menajubkan terlebih dalam proses
pemerolehan bahasa pertama yang dimiliki langsung oleh anak tanpa ada
pembelajaran khusus mengenai bahasa tersebut kepada seorang anak (Bayi).
Seorang bayi hanya akan merespon ujaran ujaran yang sering didengarnya dari
lingkungan sekitar terlebih adalah ujaran ibunya yang sangat sering didengar
oleh anak tersebut.(nahulinguistik.wordpress.com)
Dari latar belakang diatas
maka masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah, sebagai berikut:
1.2 Rumusan Masalah
1.
Apa yang
dimaksud pemerolehan bahasa pertama?
2.
Bagaimana proses pemerolehan bahasa
pertama?
1.3 Tujuan Penulisan
1.
Memberikan pemaparan mengenai
pemerolehan bahasa pertama.
- Memberikan pemaparan mengenai proses pemerolehan bahasa pertama.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pemerolehan
Bahasa Pertama
Pemerolehan
bahasa atau akuisisi bahasa adalah proses yang berlangsung di dalam otak
kanak-kanak ketika dia memperoleh bahasa pertamanya atau bahasa ibunya.
Pemerolehan bahasa biasanya dibedakan dengan pembelajaran bahasa (language learning).Pembelajaran bahasa berkaitan dengan proses-proses yang terjadi pada waktu
seorang kanak-kanak mempelajari bahasa kedua setelah dia memperoleh bahasa
pertamanya. Jadi, pemerolehan bahasa berkenaan dengan bahasa pertama, sedangkan
pembelajaran bahasa berkenaan dengan bahasa kedua.(Chaer, 2015:167).
Pemerolehan
bahasa pertama erat sekali kaitannya dengan perkembangan sosial anak dan
karenanya juga erat hubungannya dengan pembentukan identitas sosial.Mempelajari
bahasa pertama merupakan salah satu perkembangan menyeluruh anak menjadi
anggota penuh suatu masyarakat. Bahasa memudahkan anak mengekspresikan gagasan,
kemauannya dengan cara yang benar-benar dapat diterima secara sosial. Bahasa
merupakan media yang dapat digunakan anak untuk memperoleh nilai-nilai budaya,
moral, agama, dan nilai-nilai lain dalam masyarakat.
Melalui
bahasa khusus bahasa pertama (B1), seorang anak belajar untuk menjadi anggota
masyarakat.B1 menjadi salah satu sarana untuk mengungkapkan perasaan,
keinginan, dan pendirian, dalam bentuk-bentuk bahasa yang dianggap ada.Ia
belajar pula bahwa ada bentuk-bentuk yang tidak dapat diterima anggota
masyarakatnya, ia tidak selalu boleh mengungkapkan perasaannya secara gamblang.
Sistem
pikiran yang terdapat pada anak-anak dibangun sedikit demi sedikit apabila ada
rangsangan dunia sekitarnya sebagai masukan atau input (yaitu apa yang dilihat
anak, didengar, dan yang disentuh yang menggambarkan benda, peristiwa dan
keadaan sekitar anak yang mereka alami). Lama kelamaan pikirannya akan
terbentuk dengan sempurna. Setelah itu sistem bahasanya lengkap dengan
perbendaharaan kata dan tata bahasanya pun terbentuk.
2.2 Proses Pemerolehan Bahasa Pertama
Selama
pemerolehan bahasa pertama, Chomsky menyebutkan bahwa ada dua proses yang
terjadi ketika seorang kanak-kanak memperoleh bahasa pertamanya. Prosesyang
dimaksud adalah proses kompetensi dan proses performansi. Kedua proses ini
merupakan dua proses yang berlainan.
Kompetensi
adalah proses penguasaan tata bahasa(fonologi, morfologi, sintaksis, dan
semantik) secara tidak disadari. Kompetensi inidibawa oleh setiap anak sejak
lahir.Meskipun dibawa sejak lahir, kompetensimemerlukan pembinaan sehingga
anak-anak memiliki performansi dalam berbahasa.
1. Fonologi
Anak menggunakan bunyi-bunyi yang telah dipelajarinya
dengan bunyi-bunyi yang belum dipelajari, misalnya menggantikan bunyi /l/ yang
sudah dipelajari dengan bunyi /r/ yang belum dipelajari.Pada akhir periode
berceloteh, anak sudah mampu mengendalikan intonasi, modulasi nada, dan kontur
bahasa yang dipelajarinya.
2. Morfologi
Pada usia 3 tahun anak sudah membentuk beberapa morfem
yang menunjukkan fungsi gramatikal nomina dan verba yang digunakan. Kesalahan
gramatika sering terjadi pada tahap ini karena anak masih berusaha mengatakan
apa yang ingin dia sampaikan. Anak terus memperbaiki bahasanya sampai usia
sepuluh tahun.
3. Sintaksis
Anak-anak mengembangkan tingkat gramatikal kalimat yang
dihasilkan melalui beberapa tahap, yaitu melalui peniruan, melalui penggolongan
morfem, dan melalui penyusunan dengan cara menempatkan kata-kata secara
bersama-sama untuk membentuk kalimat.
4. Semantik
Anak menggunakan kata-kata tertentu berdasarkan
kesamaan gerak, ukuran, dan bentuk.Misalnya, anak sudah mengetahui makna kata
jam. Awalnya anak hanya mengacu pada jam tangan orang tuanya, namun kemudian
dia memakai kata tersebut untuk semua jenis jam.
Performansi adalah kemampuan anak
menggunakan bahasa untuk berkomunikasi.Performansi terdiri dari dua proses,
yaitu proses pemahaman dan proses penerbitankalimat-kalimat. Proses pemahaman
melibatkan kemampuan mengamati ataumempersepsi kalimat-kalimat yang didengar,
sedangkan proses penerbitan melibatkankemampuan menghasilkan kalimat-kalimat
sendiri (Chaer 2003:167).
2.3 Tahap-Tahap Pemerolehan Bahasa Pertama
Tahap-tahap pemerolehan bahasa yang dibahas dalam makalah ini
adalah tahap linguistik yang terdiri atas
beberapa tahap, yaitu (1) tahap pengocehan (babbling); (2)
tahap satu kata (holofrastis); (3) tahap dua
kata; (4)tahap menyerupai telegram (telegraphic speech).
1.
Vokalisasi Bunyi
Pada umur sekitar 6 minggu, bayi mulai mengeluarkan
bunyi-bunyi dalam bentuk teriakan, rengekan, dekur.Bunyi yang dikeluarkan oleh
bayi mirip dengan bunyi konsonan atau vokal.Akan tetapi, bunyi-bunyi ini belum
dapat dipastikan bentuknya karena memang belum terdengar dengan jelas.Setelah tahap vokalisasi, bayi mulai mengoceh (babling).
Celoteh merupakan
ujaran yang memiliki suku kata tunggal seperti mu dan da.Adapun umur si bayi mengoceh tak dapat ditentukan
dengan pasti. Mar’at (2005:43) menyebutkan bahwa tahap ocehan ini terjadi pada
usia antara 5 dan 6 bulan. Misalnya, papapa mamama
bababa…
2.
Tahap Satu-Kata atau Holofrastis
Tahap ini berlangsung ketika anak berusia antara 12
dan 18 bulan.Ujaran-ujaran yang mengandung kata-kata tunggal diucapkan anak
untuk mengacu pada benda-benda yang dijumpai sehari-hari. Pada tahap ini pula
seorang anak mulai menggunakan serangkaian bunyi berulang-ulang untuk makna
yang sama. Misalnya
“mam” (Saya minta makan); “pa” (Saya mau papa ada di sini), “Ma” (Saya mau mama
ada di sini).
3.
Tahap Dua-Kata, Satu Frase
Tahap ini berlangsung ketika anak berusia 18-20
bulan.Ujaran-ujaran yang terdiri atas dua kata mulai muncul seperti mama
mam dan papa ikut.Pada tahap ini pula anak sudah mulai berpikir secara “subjek
+ predikat” meskipun hubungan-hubungan seperti infleksi, kata ganti orang dan
jamak belum dapat digunakan.Dalam pikiran anak itu, subjek + predikat dapat
terdiri atas kata benda + kata benda, seperti “Ani mainan” yang berarti “Ani
sedang bermain dengan mainan”.
4.
Ujaran Telegrafis
Pada usia 2 dan 3 tahun, anak mulai menghasilkan
ujaran kata-ganda (multiple-word utterances) atau disebut juga ujaran
telegrafis. Anak juga sudah mampu membentuk kalimat dan mengurutkan
bentuk-bentuk itu dengan benar. Misal, Apa itu?
1.4 Faktor- Faktor yang Mempengaruhi
Bahasa Pertama
A.
Faktor internal
1)
Perkembangan Kognisi
Kognisi anak
berkembang minimal dalam tiga hal, yaitu :
Ø Dalam
pemerolehan makna sebelum bunyi
Ø Pemerolehan waktu, ruang, modalitas dan
hubungan sebab akibat
Ø Adanya gerak
kognisi dari terbatas tiruan sesunguhnya dan gerak kreatif (oposisi) chomsky
menyatakan bahwa sejak lahir anak manusia dibekali dengan alat pemerolehan
bahasa (lad)
2)
Hipotesis Bawaan
Menurut Chomsky sebagian besar kemampuan berbahasa
manusia di tentukan oleh faktor genetiknya sejak lahir manusia di bekali dengan
alat perkembangan bahasa yang sering disikat dengan LAD.
3)
IQ Dan Pemerolehan Bahasa
Dalam kaitan
antara IQ dan pemerolehan bahasa Gadner (1983) dalam bradja (1994) mengatakanIQ seseorang dibagikan kedalam:
Ø Intelengensi
kebahasaan.
Ø Intelengensi
berpikir secara logis dan matematis.
Ø Intelegensi
spasial (yaitu kemampuan untuk menemukan jalan pada suatulingkungan, Kemampuan untuk membentuk image mental dan realita dan
dengan cepat dapat ditransformasikan.
Ø
Intelegensi musikal (kemampuan
mengucapkan dan menerima nada dan pola irama tertentu
Ø
Intelegensi kinestik badani (gerakan
metorik yang anggun,ketangkasan dalam atletik seni tari.
Ø
Intelegensi interpesonal (kemampuan
memahami orang lain,bagaiman bertenggang rasa.
Ø
Intelegensi intrapersonal (kemampuan
mengadakan introspeksi,melihat dirinya sendiri,mengembangkan apa yang disebut
sense of identity)
B.
Faktor eksternal
1.
Lingkungan Social
Sebagaimana menjadi keyakinan dalam
dunia pendidikan,lingkungan sosial memiliki pengaruh yang besar dalam usaha
pendidikan anak.
2.
Kesempurnaan Masukan
Dalam hubunganya dengan kesempurnaan
masukan ini,Bradja(1990) mengemukakan: Lingkungan kawan sebaya dapat memiliki
pengaruh lebih besar dari pada orang tua(BI)dan guru(B2). Bahasa orang tua berpengaruh pada pemerolehan BI dan bahasa guru
berpengaruh pada pemerolehan BI.
BAB
III
PENUTUP
3.1
KESIMPULAN
Pemerolehan bahasa pertama
adalah proses penguasaan bahasa pertama oleh si anak. Selama penguasaan bahasa
pertama ini, terdapat dua proses yang terlibat, yaitu proses kompetensi dan
proses performansi. Kedua proses ini tentu saja diperoleh oleh anak secara
tidak sadar.
Pada
tahap kompetensi meliputi proses fonologi,
morfologi, sintaksis, semantik, pragmatik. Dan ada beberapa tahap yang dilalui oleh sang anak selama
memperoleh bahasa pertama. Tahap yang dimaksud adalah vokalisasi bunyi, tahap satu-kata atau holofrastis, tahap dua-kata, tahap dua-kata, ujaran
telegrafis.
Faktor-faktor yang mempengaruhi bahasa pertama anak
adalah: faktor internal yang meliputi perkembangan kognisi, hipotesis bawaan dan iq dan pemerolehan bahasa.
Sedang pada faktor eksternal meliputi lingkungan social, kesempurnaan
masukan.
3.2
SARAN
Saran yang ingin disampaikan penulis
adalah, Diharapkan makalah ini akan berguna bagi calon pendidik.
DAFTAR
PUSTAKA
Chaer.Abdul.2015. Psikolinguistik:Kajian Teoritik. Jakarta: Rineka Cipta
Chaer,
Abdul. 2003. Psikolinguistik:Kajian Teoretik. Jakarta:
Rineka Cipta.
https://nahulinguistik.wordpress.com/2009/04/14/pemerolehan-bahasa-pertama/
Subscribe to:
Posts (Atom)