Sunday, January 6, 2019

PEMEROLEHAN BAHASA KEDUA


BAB II

PEMBAHASAN

A.    Pengertian Bahasa Kedua

1.      Menurut Chaer dan Agustina

Pemerolehan bahasa kedua adalah rentang bertahap yang dimulai dari menguasai bahasa pertama (B1) ditambaha sedikit mengetahui bahasa kedua (B2), lalu penguasaan B2 meningkat secara bertahap, sampai akhirnya penguasaan B2 sama baiknya dengan B1.

2.      Kholid A. Harras

Bahasa kedua adalah bahasa yang diperoleh anak setelah mereka memperoleh bahasa pertama.

3.      Henry Guntur Tarigan

Pemerolehan bahasa kedua diartikan dengan mengajar dan belajar bahasa asing dan atau bahasa kedua lainnya.

4.      Menurut Dardjowidjojo

Pemerolehan bahasa kedua diperoleh melalui proses orang dewasa yang belajar di kelas adalah pembelajaran secara formal di perbandingkan dengan bahasa permata secara alamiah.

5.      Wikipedia

Pemerolehan bahasa kedua adalah proses seseorang belajar bahasa kedua disamping bahasa ibu, mereka mengacu pada aspek sadar dan bawah sadar dari masing-masing proses. Bahasa kedua atau B2 biasanya mengacu pada semua bahasa yang dipelajari setelah bahasa ibu mereka, yang juga disebut bahasa pertama, B1.

B.     Pemerolehan Bahasa Kedua

Ada beberapa pengertian terhadap pemerolehan bahasa kedua yaitu:

a.       Menurut Wikipedia, pemerolehan bahasa kedua adalah proses seseorang belajar bahasa kedua disamping bahasa ibu mereka. Pemerolehan bahasa kedua merujuk kepada apa yang siswa lakukan dan tidak merujuk pada apa yang guru lakukan.

b.      Menurut Chaer A. dan Agusitina,2004. Pemerolehan bahasa kedua atau bilingualisme adalah rentangan bertahap yang dimulai dari menguasai bahasa pertama (B1) ditambah mengetahui sedikit bahasa kedua (B2), lalu penguasaan B2 meningkat secara bertahap, sampai akhirnya menguasai B2 sama baiknya dengan B1.

c.       Menurut Akhadiah, S., dkk dalam (1997:2.2) pemerolehan bahasa kedua adalah proses saat seseorang memperoleh sebuah bahasa lain setelah lebih dahulu ia menguasai sampai batas tertentu bahasa pertamanya.

d.      Menurut Stren (1983 dalam Akhadiah, S., dkk ,1997:2.2) menyamakan istilah bahasa kedua dengan bahasa asing. Tetapi bagi kondisi di Indonesia kita perlu membedakan istilah bahasa kedua dengan bahasa asing. Bagi kondisi di first languange yang berwujud bahasa daerah tertentu, bahasa kedua second languange yang berwujud bahasa Indonesia atau bahasa asing (foreign languange). Bahasa kedua biasanya merupakan bahasa resmi di negara tertentu. Oleh sebab itu bahasa kedua sangat diperlukan untuk kepentingan politik, ekonomi, dan pendidikan.

Maka, pemerolehan bahasa kedua merupakan proses atau tahapan untuk memperoleh dan belajar bahasa baru setelah menguasai bahasa pertama atau bahasa ibu dengan tujuan tertentu sehingga dapat menguasai bahasa kedua sebaik bahasa pertamanya.

C.    Proses pemerolehan bahasa kedua

Pemerolehan bahasa berbeda dengan pembelajaran bahasa. Orang dewasa mepunyai dua cara yang berbeda mengenai pengembangan kompetensi dalam bahasa kedua seperti:

a.       Pemerolehan bahasa merupakan proses yang bersamaan dengan cara anak-anak. Mengembangankan kemampuan dalam bahasa pertama mereka, Pemerolehan bahasa merupakan proses bawah sadar (sadar/disengaja). Pemrolehan bahasa tidak selalu sadar akan kenyataan bahwa mereka memakai bahasa untuk berkomunikasi.

b.      Untuk mengembangkan kompetensi dalam bahasa kedua dapat dilakukan dengan belajar bahasa. Anak-anak memperoleh bahasa, sedangkan orang dewasa hanya mempelajarinya. Akan tetapi ada hipotesis pemerolehan belajar yang menuntut bahwa orang-orang dewasa juga memperoleh bahasa, kemampuan memungut bahasa tidaklah hilang pada masa puber. Orang-orang dewasa juga dapat memanfaatka sarana pemerolehan bahasa alamiah yang sama seperti yang dipakai anak-anak. Jadi, pemerolehan merupakan suatu proses yang amat kuat pada orang dewasa.

Sebagaimana proses kemampuan B1, kemampuan B2 pun untuk mendapatkan kompetensi semantik, kompetensi sintaksis, dan kompetensi fonologi. Hal itu disebabkan oleh kenyataan bahwa ketiga kompetensi tersebut merupakan subtansi dari kompetensi linguistik.Untuk dapat berbahasa (B1 atau B2) dengan baik, seseorang harus menguasai tiga kompetensi tersebut.  Jadi, dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan subtansi antara proses yang terjadi pada kemampuan B 1 dan B2.

Proses penguasaan B2 mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

1)        Proses belajar bahasa secara sengaja.

2)        Berlangsung setalah terdidik berada di sekolah.

3)        Lingkungan sekolah sangat menentukan.

4)        Motivasi si terdidik tidak sekuat saat memppelajari bahasa pertama.

5)        Waktunya terbatas.

6)        Si terdidik tidak mempunyai banyak waktu untuk mempraktekkan bahasa yang dipelajari.

7)        Bahasa pertama mempengaruhi proses belajar bahasa kedua.

8)        Umur kritis mempelajari bahasa kedua kadang-kadang telah lewat, sehingga proses belajar bahasa kedua berlangsung lama.

9)        Dan disediakan alat bantu belajar.

Tarigan (1988:125-126) mengacu pada La Foge (1983) mengatakan bahwa terdapat tiga ciri proses pembelajaran bahasa kedua; 1) pembelajaran bahasa adalah manusia, karenannya pembelajaran bahasa terjadi dalam interaksi social antar individu (guru, siswa) yang di dalamnya berlaku hokum-hukum social, 2) pembelajaran berlangsung dalam interaksi yang dinamis, berarti bahwa pembelajar tumbuh dan berkembang menuju ke “kedewasaan ber-B211, sehingga dalam proses ini pengajar diharapkan memberikan segala pengalamannya untuk membantu pembelajar, 3) pembelajaran berlangsung dalam suasana reponsif. Artinya, proses pembelajaran merupakan kesempatan besar bagi pembelajar untuk melakukan respo.Pancingan dapat diberikan oleh pengajar atau sesame pembelajar.

D.    Strategi Kemampuan Bahasa Kedua

1.      Pengertian Strategi

      Istilah strategi diambil dari bahasa inggris, strategy.Kata itu mengandung makna rencana, tahapan, atau kesadaran untuk bertindak sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.Dalam bidang pendidikan strategi diberi makna baru dan ditransformasikan kedalam strategi belajar.Dalam hal ini, strategi belajar didefinisikan sebagai langkah-langkah yang dilakukan oleh pembelajar untuk menambah kemampuan, penyimpanan, pemroduksian kembali, dan penggunaan informasi.

      Berkaitan dengan definisi tersebut dimunculkan definisi baru strategi belajar bahasa, yaitu tindakan khusus yang dilakukan oleh pembelajar untuk mempermudah, mempercepat, lebih menikmati, lebih mudah memahami secara langsung, lebih efektif, dan lebih mudah ditransfer ke dalam situasi yang baru (Oxfroad, 1992:8).

2.      Macam-Macam Strategi Kemampuan Bahasa Kedua

      Oxford(1992) membagi kemampuan B2 ke dalam dua keompok besar, yaitu strategi langsung dan strategi tak langsung.

a.       Strategi langsung

            Strategi yang melibatkan secara langsung sasaran bahasa terhadap pembelajar. Semua strategi langsung memerlukan proses mental, tetapi proses dan tujuannya berbeda-beda. Strategi langsung ini digunakan oleh pembelajar untuk mengatasi masalah kebahasaannya melalui sentuhan langsung dengan materi kebahasaan yang ada. Strategi ini terdiri atas tiga: (a) strategi memori, (b) strategi kognitif, dan (c) strategi kompensasi.

            Strategi memori ini dapat dimanfaatkan oleh siswa untuk mengingat informasi yang potensial untuk diproduksi. Strategi memori merefleksikan hal-hal yang sederhana: mengatur hal-hal yang sedrhana, membuat asosiasi, dan melakukan penelaahan. Dan strategi ini sangat relevan untuk pembelajaran kosakata. Dalam mempelajarai kosakata, strategi memori memiliki kelebihan (1) memungkinkan pemebalajar menyimpan informasi verbal dan kemudian mencarinya kembali saat dibutuhkan untuk berkomunikasi dan (2) pada tingkat penelaahan membantu keterangan dari tingkat fakta sampai pada tingkat keterampilan yang dalam hal ini berupa pengetahuan procedural dan otomatis.

            Strategi kedua pada strategi secara langsung adalah strategi kognitif. Strategi ini memiliki banyak variasi dalam aplikasinya: mengulang materi, menganalisis ungkapan, dan meringkas. Fungsi utama strategi ini adalah manipulasi atau trasformasi bahasa sasaran oleh pembelajar.Dan peranan yang paling penting dalam strategi ini adalah untuk pelatihan, penerimaan, dan pengiriman pesan, serta penganalisaan dan penalaran.

            Strategi kompensasi merupakan strategi dalam strategi secara langsung yang ketiga.Strategi ini dimaksudkan untuk mengatasi kekurangan atau ketidakmampuan pembelajar dalam struktur B2 atau khususnya dalam kosakata.Strategi ini dapat dikembangkan baik ketika pembelajar sedang aktif berbahasa secara reseptif maupun secara produktif.Untuk pembelajar yang sedang berbahasa secara reseptif, aktivitas yang termasuk strategi ini adalah penekanan secara masuk akal. Menerka sebenarnya merupakan suatu cara khusus memperoleh keterangan yang baru atau mengiterprestasikan data dengan menggunakana konteks berdasarkan pengalaman kehidupan pribadi. Menerka secara masuk akal ini dapat dilakuakn dengan petunjuk linguistik (kosakata struktur) dan melalui petunjuk nonlinguistik (koteks, konteks, situasi, pengetahuan tentang dunia).

b.      Strategi secara tidak langsung

            Strategi untuk pengaturan belajar bahasa secara umum.Jika strategi secara langsung memiliki hubungan langsung dengan pemecahan problema kebahasaan, strategi tak langsung tidak. Ibarat peran direktur permainan, strategi tak langsung memerankan berbagai fungsi sebagai tuan rumah: menfokuskan, mengorganisasi, menimbang, mengecek, mengoreksi, menumbuhkan percaya diri dan menghibur para pelaku, demikian pula menyakinkan agar para aktor  (strategi langsung) dapat bekerja sama dengan para aktor lain dalam dalam permainan (penyelesaian tugas B2). Yang tergolong strategi tak langsung ini adalah (a) strategi metakognitif, untuk mengkoordinasi proses belajar, (b) strategi afektif, untuk mengatur aspek emosi, (c) strategi social, untuk belajar dengan orang lain.























BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

1.      Bahasa kedua merupakan bahasa yang dipelajari oleh seorang anak setelah menerima dan mempelajari bahasa yang diajarkan oleh ibunya (bukan bahasa

ibu). Dalam pengertian lain, bahasa kedua adalah bahasa yang didapatkan dari lingkungan di luar rumah, seperti lingkungan sekolah, tempat bermain, dan lingkungan sosial.

2.      Ciri-ciri bahasa kedua

Proses penguasaan B2 mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

1)      Proses belajar bahasa secara sengaja.

2)      Berlangsung setalah terdidik berada di sekolah.

3)      Lingkungan sekolah sangat menentukan.

4)      Motivasi si terdidik tidak sekuat saat memppelajari bahasa pertama.

5)      Waktunya terbatas.

6)      Si terdidik tidk mempunyai bnyak waktu untuk mempraktekkan bahasa yang dipelajari.

7)      Bahasa pertama mempengaruhi proses belajar bahasa kedua.

8)      Umur kritis mempelajari bahasa kedua kadang-kadang telah lewat, sehingga proses belajar bahasa kedua berlangsung lama.

9)      Dan disediakan alat bantu belajar.

3.      Strategi kemampuan bahasa kedua

a.       Strategi langsung adalah strategi yang melibatkan secara langsung sasaran bahasa terhadap pembelajar. Semua strategi langsung memerlukan proses mental, tetapi proses dan tujuannya berbeda-beda. Strategi langsung ini dugunakan oleh pembelajar untuk mengatasi masalah kebahasaannya melalui sentuhan langsung dengan materi kebahasaan yang ada.

b.      Strategi secara tidak langsung adalah strategi untuk pengaturan belajar bahasa secara umum. Jika strategi secara langsung memiliki hubungan langsung dengan pemecahan problema kebahasaan, strategi tak langsung tidak.







DAFTAR RUJUKAN



Chaer, Abdul. 2009. Psikolinguistik: Kajian Teoritik. Jakarta: PT. Rineka Cipta.




No comments:

Post a Comment