BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Bahasa Kedua
1.
Menurut Chaer dan Agustina
Pemerolehan
bahasa kedua adalah rentang bertahap yang dimulai dari menguasai bahasa pertama
(B1) ditambaha sedikit mengetahui bahasa kedua (B2), lalu penguasaan B2
meningkat secara bertahap, sampai akhirnya penguasaan B2 sama baiknya dengan
B1.
2.
Kholid A. Harras
Bahasa
kedua adalah bahasa yang diperoleh anak setelah mereka memperoleh bahasa
pertama.
3.
Henry Guntur Tarigan
Pemerolehan
bahasa kedua diartikan dengan mengajar dan belajar bahasa asing dan atau bahasa
kedua lainnya.
4.
Menurut Dardjowidjojo
Pemerolehan
bahasa kedua diperoleh melalui proses orang dewasa yang belajar di kelas adalah
pembelajaran secara formal di perbandingkan dengan bahasa permata secara
alamiah.
5.
Wikipedia
Pemerolehan bahasa kedua adalah proses seseorang belajar
bahasa kedua disamping bahasa ibu, mereka mengacu pada aspek sadar dan bawah
sadar dari masing-masing proses. Bahasa kedua atau B2 biasanya mengacu pada
semua bahasa yang dipelajari setelah bahasa ibu mereka, yang juga disebut
bahasa pertama, B1.
B. Pemerolehan Bahasa Kedua
Ada beberapa pengertian terhadap pemerolehan bahasa kedua
yaitu:
a. Menurut Wikipedia, pemerolehan bahasa kedua adalah
proses seseorang belajar bahasa kedua disamping bahasa ibu mereka. Pemerolehan
bahasa kedua merujuk kepada apa yang siswa lakukan dan tidak merujuk pada apa
yang guru lakukan.
b.
Menurut Chaer A. dan Agusitina,2004. Pemerolehan bahasa kedua atau
bilingualisme adalah rentangan bertahap yang dimulai dari menguasai bahasa
pertama (B1) ditambah mengetahui sedikit bahasa kedua (B2), lalu penguasaan B2
meningkat secara bertahap, sampai akhirnya menguasai B2 sama baiknya dengan B1.
c.
Menurut Akhadiah, S., dkk dalam (1997:2.2) pemerolehan bahasa
kedua adalah proses saat seseorang memperoleh sebuah bahasa lain setelah lebih
dahulu ia menguasai sampai batas tertentu bahasa pertamanya.
d.
Menurut Stren (1983 dalam Akhadiah, S., dkk ,1997:2.2) menyamakan istilah
bahasa kedua dengan bahasa asing. Tetapi bagi kondisi di Indonesia kita perlu
membedakan istilah bahasa kedua dengan bahasa asing. Bagi kondisi di first
languange yang berwujud bahasa daerah tertentu, bahasa kedua second
languange yang berwujud bahasa Indonesia atau bahasa asing (foreign
languange). Bahasa kedua biasanya merupakan bahasa resmi di negara
tertentu. Oleh sebab itu bahasa kedua sangat diperlukan untuk kepentingan
politik, ekonomi, dan pendidikan.
Maka, pemerolehan bahasa kedua merupakan proses atau tahapan
untuk memperoleh dan belajar bahasa baru setelah menguasai bahasa pertama atau
bahasa ibu dengan tujuan tertentu sehingga dapat menguasai bahasa kedua sebaik
bahasa pertamanya.
C.
Proses pemerolehan bahasa kedua
Pemerolehan
bahasa berbeda dengan pembelajaran bahasa. Orang dewasa mepunyai dua cara yang
berbeda mengenai pengembangan kompetensi dalam bahasa kedua seperti:
a. Pemerolehan bahasa merupakan proses
yang bersamaan dengan cara anak-anak. Mengembangankan kemampuan dalam bahasa
pertama mereka, Pemerolehan bahasa merupakan proses bawah sadar
(sadar/disengaja). Pemrolehan bahasa tidak selalu sadar akan kenyataan bahwa
mereka memakai bahasa untuk berkomunikasi.
b. Untuk mengembangkan kompetensi dalam
bahasa kedua dapat dilakukan dengan belajar bahasa. Anak-anak memperoleh
bahasa, sedangkan orang dewasa hanya mempelajarinya. Akan tetapi ada hipotesis
pemerolehan belajar yang menuntut bahwa orang-orang dewasa juga memperoleh
bahasa, kemampuan memungut bahasa tidaklah hilang pada masa puber. Orang-orang
dewasa juga dapat memanfaatka sarana pemerolehan bahasa alamiah yang sama
seperti yang dipakai anak-anak. Jadi, pemerolehan merupakan suatu proses yang
amat kuat pada orang dewasa.
Sebagaimana
proses kemampuan B1, kemampuan B2 pun untuk mendapatkan kompetensi semantik,
kompetensi sintaksis, dan kompetensi fonologi. Hal itu disebabkan oleh
kenyataan bahwa ketiga kompetensi tersebut merupakan subtansi dari kompetensi
linguistik.Untuk dapat berbahasa (B1 atau B2) dengan baik, seseorang harus
menguasai tiga kompetensi tersebut. Jadi, dapat disimpulkan bahwa tidak
ada perbedaan subtansi antara proses yang terjadi pada kemampuan B 1 dan B2.
Proses
penguasaan B2 mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
1)
Proses belajar bahasa secara sengaja.
2)
Berlangsung setalah terdidik berada di sekolah.
3)
Lingkungan sekolah sangat menentukan.
4)
Motivasi si terdidik tidak sekuat saat memppelajari bahasa
pertama.
5)
Waktunya terbatas.
6)
Si terdidik tidak mempunyai banyak waktu untuk mempraktekkan
bahasa yang dipelajari.
7)
Bahasa pertama mempengaruhi proses belajar bahasa kedua.
8)
Umur kritis mempelajari bahasa kedua kadang-kadang telah
lewat, sehingga proses belajar bahasa kedua berlangsung lama.
9)
Dan disediakan alat bantu belajar.
Tarigan (1988:125-126) mengacu pada La Foge (1983)
mengatakan bahwa terdapat tiga ciri proses pembelajaran bahasa kedua; 1)
pembelajaran bahasa adalah manusia, karenannya pembelajaran bahasa terjadi
dalam interaksi social antar individu (guru, siswa) yang di dalamnya berlaku
hokum-hukum social, 2) pembelajaran berlangsung dalam interaksi yang dinamis,
berarti bahwa pembelajar tumbuh dan berkembang menuju ke “kedewasaan ber-B211,
sehingga dalam proses ini pengajar diharapkan memberikan segala pengalamannya untuk
membantu pembelajar, 3) pembelajaran berlangsung dalam suasana reponsif.
Artinya, proses pembelajaran merupakan kesempatan besar bagi pembelajar untuk
melakukan respo.Pancingan dapat diberikan oleh pengajar atau sesame pembelajar.
D.
Strategi Kemampuan Bahasa Kedua
1.
Pengertian Strategi
Istilah
strategi diambil dari bahasa inggris, strategy.Kata itu mengandung makna
rencana, tahapan, atau kesadaran untuk bertindak sesuai dengan tujuan yang
telah ditetapkan.Dalam bidang pendidikan strategi diberi makna baru dan
ditransformasikan kedalam strategi belajar.Dalam hal ini, strategi belajar
didefinisikan sebagai langkah-langkah yang dilakukan oleh pembelajar untuk
menambah kemampuan, penyimpanan, pemroduksian kembali, dan penggunaan
informasi.
Berkaitan
dengan definisi tersebut dimunculkan definisi baru strategi belajar bahasa,
yaitu tindakan khusus yang dilakukan oleh pembelajar untuk mempermudah,
mempercepat, lebih menikmati, lebih mudah memahami secara langsung, lebih
efektif, dan lebih mudah ditransfer ke dalam situasi yang baru (Oxfroad,
1992:8).
2.
Macam-Macam Strategi Kemampuan Bahasa Kedua
Oxford(1992)
membagi kemampuan B2 ke dalam dua keompok besar, yaitu strategi langsung dan
strategi tak langsung.
a.
Strategi langsung
Strategi
yang melibatkan secara langsung sasaran bahasa terhadap pembelajar. Semua
strategi langsung memerlukan proses mental, tetapi proses dan tujuannya berbeda-beda.
Strategi langsung ini digunakan oleh pembelajar untuk mengatasi masalah
kebahasaannya melalui sentuhan langsung dengan materi kebahasaan yang ada.
Strategi ini terdiri atas tiga: (a) strategi memori, (b) strategi kognitif, dan
(c) strategi kompensasi.
Strategi
memori ini dapat dimanfaatkan oleh siswa untuk mengingat informasi yang
potensial untuk diproduksi. Strategi memori merefleksikan hal-hal yang
sederhana: mengatur hal-hal yang sedrhana, membuat asosiasi, dan melakukan
penelaahan. Dan strategi ini sangat relevan untuk pembelajaran kosakata. Dalam
mempelajarai kosakata, strategi memori memiliki kelebihan (1) memungkinkan pemebalajar
menyimpan informasi verbal dan kemudian mencarinya kembali saat dibutuhkan
untuk berkomunikasi dan (2) pada tingkat penelaahan membantu keterangan dari
tingkat fakta sampai pada tingkat keterampilan yang dalam hal ini berupa
pengetahuan procedural dan otomatis.
Strategi
kedua pada strategi secara langsung adalah strategi kognitif. Strategi ini
memiliki banyak variasi dalam aplikasinya: mengulang materi, menganalisis
ungkapan, dan meringkas. Fungsi utama strategi ini adalah manipulasi atau
trasformasi bahasa sasaran oleh pembelajar.Dan peranan yang paling penting
dalam strategi ini adalah untuk pelatihan, penerimaan, dan pengiriman pesan,
serta penganalisaan dan penalaran.
Strategi
kompensasi merupakan strategi dalam strategi secara langsung yang ketiga.Strategi
ini dimaksudkan untuk mengatasi kekurangan atau ketidakmampuan pembelajar dalam
struktur B2 atau khususnya dalam kosakata.Strategi ini dapat dikembangkan baik
ketika pembelajar sedang aktif berbahasa secara reseptif maupun secara produktif.Untuk
pembelajar yang sedang berbahasa secara reseptif, aktivitas yang termasuk
strategi ini adalah penekanan secara masuk akal. Menerka sebenarnya merupakan
suatu cara khusus memperoleh keterangan yang baru atau mengiterprestasikan data
dengan menggunakana konteks berdasarkan pengalaman kehidupan pribadi. Menerka
secara masuk akal ini dapat dilakuakn dengan petunjuk linguistik (kosakata
struktur) dan melalui petunjuk nonlinguistik (koteks, konteks, situasi,
pengetahuan tentang dunia).
b.
Strategi secara tidak langsung
Strategi
untuk pengaturan belajar bahasa secara umum.Jika strategi secara langsung
memiliki hubungan langsung dengan pemecahan problema kebahasaan, strategi tak
langsung tidak. Ibarat peran direktur permainan, strategi tak langsung
memerankan berbagai fungsi sebagai tuan rumah: menfokuskan, mengorganisasi,
menimbang, mengecek, mengoreksi, menumbuhkan percaya diri dan menghibur para
pelaku, demikian pula menyakinkan agar para aktor (strategi langsung)
dapat bekerja sama dengan para aktor lain dalam dalam permainan (penyelesaian
tugas B2). Yang tergolong strategi tak langsung ini adalah (a) strategi
metakognitif, untuk mengkoordinasi proses belajar, (b) strategi afektif, untuk
mengatur aspek emosi, (c) strategi social, untuk belajar dengan orang lain.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
1. Bahasa kedua merupakan bahasa yang
dipelajari oleh seorang anak setelah menerima dan mempelajari bahasa yang
diajarkan oleh ibunya (bukan bahasa
ibu). Dalam pengertian lain, bahasa kedua adalah bahasa yang
didapatkan dari lingkungan di luar rumah, seperti lingkungan sekolah, tempat
bermain, dan lingkungan sosial.
2. Ciri-ciri bahasa kedua
Proses penguasaan B2 mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
1) Proses belajar bahasa secara
sengaja.
2) Berlangsung setalah terdidik berada
di sekolah.
3) Lingkungan sekolah sangat
menentukan.
4) Motivasi si terdidik tidak sekuat
saat memppelajari bahasa pertama.
5) Waktunya terbatas.
6) Si terdidik tidk mempunyai bnyak
waktu untuk mempraktekkan bahasa yang dipelajari.
7) Bahasa pertama mempengaruhi proses
belajar bahasa kedua.
8) Umur kritis mempelajari bahasa kedua
kadang-kadang telah lewat, sehingga proses belajar bahasa kedua berlangsung
lama.
9) Dan disediakan alat bantu belajar.
3. Strategi kemampuan bahasa kedua
a. Strategi langsung adalah strategi
yang melibatkan secara langsung sasaran bahasa terhadap pembelajar. Semua
strategi langsung memerlukan proses mental, tetapi proses dan tujuannya
berbeda-beda. Strategi langsung ini dugunakan oleh pembelajar untuk mengatasi
masalah kebahasaannya melalui sentuhan langsung dengan materi kebahasaan yang
ada.
b. Strategi secara tidak langsung
adalah strategi untuk pengaturan belajar bahasa secara umum. Jika strategi
secara langsung memiliki hubungan langsung dengan pemecahan problema
kebahasaan, strategi tak langsung tidak.
DAFTAR RUJUKAN
Chaer, Abdul. 2009. Psikolinguistik:
Kajian Teoritik. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
No comments:
Post a Comment